Hari keenam puasa, Sabtu (6/9),
termasuk hari bersejarah bagi
Nia Andina, 14. Pada hari itu,
anak baru gede yang terlahir
sebagai wanita ini kaget, karena
kelaminnya berubah menjadi
laki-laki.
Warga Jl Maulana Hasanudin RT
02/02, Kelurahan Cipondoh
Makmur, Tangerang pun geger.
Ada yang kaget, terkagum-
kagumdan banyak pula yang
tidak percaya terhadap
perubahan yang dialami Nia
Andina. Bagi Nia sendiri, kejadian
tersebut dianggap sebagai
anugerah. Nia yang sejatinya
wanita pada saat dilahirkan ini
sehari-harinya lebih senang
bermain dengan laki-laki.
Nia yang sejak kecil dia selalu
mengenakan jilbab saat sekolah,
selalu merasa jika berkumpul
bersama lanangö alias lelaki.
Empat belas tahun silam, siswa
kelas 3 SMP Muhammadiyah 4
Cipondoh, itu lahir dari rahim
seorang perempuan bernama
Neneng Rohayatin (45), yang
dibantu seorang bidan dan
dukun beranak di Cirebon, Jawa
Barat. Namun, saat lahir dia
memiliki kemaluan layaknya
anak perempuan, tanpa penis
dan buah zakar.
Perubahan kelamin di tubuh Nia
ini dia rasakan pada saat saat
orang-orang akan berangkat
shalat tarawih. Karena adanya
perubahan kelamin pada dirinya,
Nia bingung apakah harus
bergabung dengan jamaah laki-
laki atau dengan jamaah
perempuan. Apakah dia harus
menggunakan mukenah atau
baju koko. Akhirnya Nia
memutuskan tidak berangkat
Shalat Tarawih.
Sukarsih, bibi Nia heran karena
keponakannya tidak
sembahyang tarawih. Dia pun
menanyakan alasan bungsu dari
pasangan Guntur Gunawan, 48,
dan Neneng Rohayatin itu gak
sholat tarawih. "Saya bingung
mau Tarawih bareng ibu-ibu
atau ke masjid sama bapak-
bapak," kata Nia kepada
Sukarsih, yang minta supaya hal
itu dirahasiakan dari
orangtuanya. "Emangnya
kenapa?" tanya sang bibi. "Saya
punya...," jawab Nia singkat.
Sukarsih yang mendengar
jawaban itu hanya terbengong.
Dia tidak percaya. Apalagi
Sukarsih sering memandikan Nia
dan dia meyakini kalau
keponakannya itu seorang
perempuan. Yang membedakan
adalah, Nia memang berperilaku
tomboi dan suka bermain bola
dan permainan anak lelaki
lainnya.
Sukarsih membawa Nia ke
Puskesmas Cipondoh untuk
diperiksa. Hasil diagnosa
sementara Nia memang
dinyatakan laki-laki. Namun
puskesmas menganjurkan
supaya Nia diperiksa ke RSUD
Tangerang. Selanjutnya, Nia
dibawa ke RSUD Tangerang dan
hasilnya sama. RSUD pun
merekomendasikan agar Nia
diperiksa di Rumah Sakit Cipto
Mangunkusumo (RSCM) Jakarta.
Di RSCM, kelamin Nia di USG. Hasil
pemeriksaan keluar pada hari
Sabtu (6/9), yang menyebutkan
Nia memiliki penis sepanjang 3
cm, testis positif dengan volume
6 ml. Namun, saat Sukarsih
meminta pihak RSCM untuk
mengeluarkan surat pernyataan
kelamin Nia adalah laki-laki, pihak
rumah sakit menyatakan harus
melakukan pemeriksaan
kromosom yang memakan biaya
sekira Rp 2,5 juta.
Keluarga Nia termasuk keluarga
kurang mampu sehingga tidak
bisa menyediakan biaya sebesar
itu. Akhirnya pihak keluarga
memutuskan untuk menunda
pemeriksaan. Kendati demikian,
dengan adanya hasil USG yang
menyebutkan jenis kelamin Nia
adalah laki-laki, oleh
orangtuanya Nia dibawa ke
bengkong (tukang sunat) H
Samui untuk dikhitan.
Selain itu, Nia juga dibawa
konsultasi agama ke seorang
tokoh agama setempat bernama
H Syahroni. Sejak saat itu, nama
Nia Audina pun diganti oleh
Ustadz H Syahroni dengan nama
baru, yaitu Nizar Ramadhan.
Dengan jenis kelamin dan nama
baru itu, Nizar Ramadhan
memutuskan untuk pindah
sekolah ke Pondoke Pesantren
Al-Mubarok, Cipondoh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar