07 Januari 2010

WAWANCARA IMAJINER DENGAN TUHAN

Pada suatu hari, berkat rahmat dan kemurahan-Nya, seorang wartawan muda mendapat kesempatan untuk mewawancarai Tuhan. Berikut cuplikannya:

TUHAN : Wartawan muda, apakah benar kamu ingin mewawancarai Aku ?

Wartawan : Ya, sekiranya Tuhan ada waktu sedikit

TUHAN : O, waktu-Ku adalah kekekalan. No Problem! Ajukanlah pertanyaanmu anak muda!

Wartawan : Terima kasih, Apa yang paling mengherankan bagi Tuhan tentang kami umat manusia ?

TUHAN : Dari perspektif surga, kalian adalah makhluk aneh. Kalian suka mencemaskan masa depan sampai lupa pada masa kini, sedemikian rupa sehingga kalian tidak hidup sekarang tapi tidak pula di masa depan. Kalian hidup seolah-olah tidak akan mati dan mati seolah-olah tidak pernah hidup. Kalian cepat bosan sebagai anak-anak dan terburu-buru ingin segera dewasa. Tetapi kemudian rindu menjadi anak-anak kembali: suka bertengkar, berkelahi dan ribut karena soal-soal sepele. Kalian rela kehilangan kesehatan untuk mengejar uang, tetapi kemudian membuangnya untuk mengembalikan kesehatan kalian. Hal-hal inilah yang membuat hidup kalian susah dan banyak masalah.

Wartawan : Lantas apa nasihat Tuhan bagi kami agar bisa hidup benar dan berbahagia?

TUHAN : Ah, semua nasihat sudah pernah Kuberikan, inipun keanehan kalian juga, selalu melupakan nasihat-Ku. Tetapi karena koranmu dibaca semua orang, sedangkan mimbar-Ku jarang dihadiri orang, baiklah Kuulangi beberapa yang terpenting

Pertama, kalian harus sadar bahwa mengejar rezeki adalah sebuah kesalahan. Yang seharusnya kalian lakukan adalah mengusahakan agar kalian layak dikucuri rezeki. Jadi, janganlah mengejar rezeki; tetapi biarlah rezeki yang mengejar kalian.

Kedua, siapa yang kalian miliki lebih berharga daripada apa yang kalian punyai; jadi perbanyaklah teman; kurangi musuh. Ingatlah, seribu kawan masih kurang, satu lawan terlalu banyak.

Ketiga, selalu membandingkan diri dengan orang lain adalah sebuah kebodohan; sebaiknya kalian harus mensyukuri apa yang sudah kalian terima; kemudian kenalilah talenta dan potensi yang kalian miliki lalu kembangkanlah sebaik mungkin; maka kalian akan menjadi manusia unggul berkualitas; dan pada kondisi inilah juga rezeki selalu mengikuti rumah kalian.

Keempat, orang terkaya diantara kalian bukanlah dia yang mengumpulkan paling banyak, tetapi dia yang paling memerlukan sedikit sedemikian rupa sehingga masih sanggup memberi dan berbagi dengan orang lain

Kelima, orang terbesar di antara kalian ialah dia yang menolong orang lain menjadi besar; bukan dia yang membesarkan dirinya dengan bermacam-macam gelar dan kehormatan. Yang terakhir ini mendatangkan kecemburuan sedangkan yang pertama mendatangkan rasa sayang. Jadi, kalian harus mendalami lagi makna pelayanan.

Keenam, dua orang bisa melihat dan mengalami hal yang sama tetapi menghayatinya secara berbeda; jadi belajarlah memahami pikkran dan perasaan orang lain. Secara khusus, jangan pernah memutlakkan pendapat kalian sendiri; bertanya; mendengar dan berdialog lebih baik daripada beropini; berteori dan saling membantah.

Ketujuh, bila kalian berbuat kesalahan, tidak cukup hanya mendapat pengampunan dari-Ku dan dari orang lain yang kalian cederai; tetapi kalian juga harus belajar mengampuni diri sendiri.

Itu saja., bila kalian mengamalkan tujuh nasihat-Ku, niscaya kalian akan baik-baik-saja

Wartawan : Dahulu lewat Nabi Musa, Tuhan memberikan sepuluh nasihat, tidakkah Tuhan menambah lagi agar sempurna ?

TUHAN : memang sepuluh adalah angka sempurna, tetapi tujuh juga angka sempurna. Jadi, itu sudah lengkap. Tapi karena kamu wartawan pemberani maka aku beri satu bonus: Ingatlah!, dalam semua masalah dan kesusahan kalian, Aku selalu ada dan siap membantu. Jadi, jangan kalian sia-siakan keahlian-Ku. Aku-pun masih seperti yang dulu; Maha Pengasih lagi Maha Penyayang …semoga kalian sukses selalu.

1 komentar:

  1. ini blog gue yang pertama, udah lupa pasword emailnya, masih katro banget :D

    BalasHapus