Mainan Mainan
Tradisional Asli dari
Indonesia :
1. Gasing
Permainan gasing hampir
terdapat di seluruh wilayah di
Indonesia.
Permainan ini
biasanya dimainkan oleh anak
laki-laki berusia 7-17 tahun, bisa
dilakukan perorangan maupun
beregu.
Gasing biasanya terbuat
dari kayu yang dibentuk
sedemikian rupa dengan bagian
yang lancip di bagian bawahnya.
Permainan ini bersifat
kompetitif, mengadu
ketangkasan dan keterampilan
dalam memutar gasing.
2. Congklak
Permainan congklak merupakan
permainan yang dimainkan oleh
dua orang yang biasanya
perempuan.
Alat yang digunakan
terbuat dari kayu atau plastik
berbentuk mirip perahu dengan
panjang sekitar 75 cm dan lebar
15 cm.
Pada kedua ujungnya
terdapat lubang yang disebut
induk.
Diantar keduanya
terdapat lubang yang lebih kecil
dari induknya berdiameter kira-
kira 5 cm.
Setiap deret berjumlah
7 buah lubang.
Pada setiap
lubang kecil tersebut diisi
dengan kerang atau biji-bijian
sebanyak 7 buah.
Cara bermainnya adalah dengan
mengambil biji-bijian yang ada
di lubang bagian sisi milik kita
kemudian mengisi biji-bijian
tersebut satu persatu ke lubang
yang dilalui termasuk lubang
induk milik kita (lubang induk
sebelah kiri) kecuali lubang induk
milik lawan, jika biji terakhir
jatuh di lubang yang terdapat
biji-bijian lain maka bijian
tersebut diambil lagi untuk diteruskan mengisi lubang-
lubang selanjutnya.
Begitu
seterusnya sampai biji terakhir
jatuh kelubang yang kosong.
Jika
biji terakhir tadi jatuh pada
lubang yang kosong maka
giliran pemain lawan yang
melakukan permainan.
Permainan ini berakhir jika biji-
bijian yang terdapat di lubang
yang kecil telah habis
dikumpulkan.
Pemenangnya
adalah anak yang paling banyak
mengumpulkan biji-bijian ke
lubang induk miliknya.
Permainan ini merupakan sarana
untuk mengatur strategi dan
kecermatan.
3. Batok Kelapa
Pada permainan batok kelapa
alat yang dipergunakan adalah
dua buah batok kelapa yang
dibagi dua sehingga berbentuk
setengah bola.
Pada bagian
tengahnya dilubangi dan
dipasangi tali yang
menghubungkan antara satu
batok dengan batok lainnya
sepanjang kira kira 1,5 - 2 meter.
Permainannya adalah berlomba
secepat mungkin berjalan
menggunakan batok kelapa tadi
dari satu sisi lapangan ke sisi
lapangan lainnya.
Orang yang
paling cepat ia lah yang menjadi
pemenangnya.
4. Egrang
Egrang adalah permainan
tradisional Indonesia yang
belum diketahui secara pasti dari
mana asalnya, tetapi dapat
dijumpai di berbagai daerah
dengan nama berbeda-beda
seperti : sebagian wilayah
Sumatera Barat dengan nama
Tengkak-tengkak dari kata
Tengkak (pincang), Ingkau yang
dalam bahasa Bengkulu berarti
sepatu bambu dan di Jawa
Tengah dengan nama
Jangkungan yang berasal dari
nama burung berkaki panjang.
Egrang sendiri berasal dari
bahasa Lampung yang berarti
terompah pancung yang terbuat
dari bambu bulat panjang.
Dalam
bahasa Banjar di Kalimantan
Selatan disebut batungkau.
Egrang terbuat dari batang
bambu dengan panjang kurang
lebih 2,5 meter.
Sekitar 50cm dari
bawah, dibuat tempat berpijak
kaki yang rata dengan lebar
kurang lebih 20cm. Cara
memainkannya adalah dengan
berlomba berjalan menggunakan
egrang tersebut dari satu sisi
lapangan ke sisi lainnya.
Orang
yang paling cepat dan tidak
terjatuh dialah pemenangnya.
07 Desember 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar